Memilih Kain untuk Jilbab



Bagi kita, perempuan muslim wajib hukumnya menutup aurat. Mulai Dari kepala sampai kaki.
Untuk penutup kepala kita biasa Menyebut kerudung atau jilbab. Banyak sekali jenis dan wana dari jilbab.

Berikut beberapa bahan kain yang digunakan
untuk membuat jilbab:
1. Kain Polyseter
Jenis bahan untuk membuat jilbab ini memang
memiliki serat yang tebal dan kaku sehingga
jilbab berbahan dasar polyseter biasanya sedikit
sulit untuk dikreasikan. Selain itu jilbab dengan
bahan ini cukup terasa panas di kepala apalagi
jika terkena sinar matahari secara langsung.
2. Bahan Kaos
Selain fungsi utamanya sebagai bahan
pembuatan kaos, bahan kaos juga kerap dipakai
untuk membuat jilbab atau kerudung. Bahan
kaos terkenal cukup elastis dan mudah
menyerap keringat. Jilbab berbahan kaos
nyaman dipakai tapi sangat mudah kendur. Agar
jilbab berbahan kaos lebih awet, sebaiknya
menghindari pengkucekan secara berlebihan
saat mencuci – jilbab juga akan lebih awet jika
tidak terlalu sering dicuci.
3. Kain Katun
Selain digunakan untuk membuat berbagai
pakaian, kain katun juga cocok untuk membuat
jilbab. Bahannya yang halus serta perawatannya
yang tidak terlalu sulit membuat jilbab berbahan
katun akan nyaman dipakai sehari-hari. Bahan
katun agak sedikit kaku dan tebal, oleh sebab
itu jilbab dengan bahan katun agak sedikit sulit
untuk dibentuk sesuai model yang diinginkan.
4. Kain Spandex atau Lycra
Kain spandex memiliki ciri khas tersendiri yaitu
elastis. Tak sedikit juga hijabers yang menyukai
jilbab bahan ini karena nyaman di kepala. Jilbab
yang menggunakan bahan lycra memang lebih
kuat dan tahan lama serta tidak membutuhkan
perawatan khusus. Namun karena elastis,
kerudung berbahan spandex biasanya lebih
mudah kendur.
5. Kain Sifon
Bahan sifon cenderung tipis dan lebih licin. Kain
sifon sekarang ini memang bahan yang paling
sering digunakan dalam pembuatan jilbab. Jilbab
model bergo dan pashmina biasanya dibuat dari
bahan ini. Kain sifon terbuat dari campuran
sutera, serat sintetis dan serat kapas – wajar
jika jilbab dengan bahan sifon lebih terasa panas
saat dipakai, terlebih pada siang hari. Untuk
mensiasatinya, biasanya para wanita
menggunakan ciput yang berbahan kaos
dibagian dalam agar tidak terlalu panas dan
hasilnya pun lebih indah dan sempurna.
6. Kain Hycon
Bahan pembuat jilbab selanjutnya adalah hycon,
bahan hycon memang hampir sama dengan
bahan sifon. Perbedaannya bahan hycon lebih
terasa halus dan tidak terlalu licin.
7. Kain Rayon
Kelebihan dari bahan rayon ialah terasa sejuk
saat dipakai. Hampir tidak terasa panas
meskipun berada di ruang bebas. Namun
kerudung yang dibuat dengan bahan rayon
memiliki daya serap yang tinggi sehingga
membuatnya cepat bau dan cepat sekali terlihat
kusut.
8. Kain Voile
Voile adalah salah satu kain yang digunakan
untuk membuat jilbab. Selain lembut kain ini
juga nyaman di kepala. Bahan voile tidak seperti
bahan kaos atau spandex yang cenderung
lentur. Sifatnya yang cukup kaku membuat
bahan voile terkadang membuat hijabers
kesulitan dalam membentuk model yang
diinginkan. Jilbab voile memang perlu dilapisi
ciput atau inner.
9. Kain Sutera atau Silk
Bahan sutera juga banyak digunakan untuk
membuat jilbab. Kain sutera terkenal akan
kelembutan teksturnya. Sehingga jilbab maupun
pakaian dengan bahan sutera sengat nyaman
saat dikenakan. Kekurangan dari hijab bahan
sutera ialah mudah kusut dan cepat luntur untuk
warnanya. Maka dari itu jilbab dengan bahan
sutera memang perlu perawatan ekstra.
Note: Sebagian ulama mengatakan bahwa
wanita tidak diperbolehkan menganakan busana
yang menggunakan bahan sutera.

Cr.
Xoxo Nufa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salmon Lada Hitam

Menghias Cupcake

REVIEW "FOCALLURE"